Selasa, 23 Agustus 2011

mulai tak beraturan

    Akhir akhir ini banyak disibukkan dengan pemikiran tentang apa yang telah kuhasilkan selama tijuhbelas tahun menarik ulur nafas, termenung sembari bersepeda ditemani terik matahari dan lalu lalang ribuan orang di sekitarku. Aku bersekolah di desain grafis, tetapi kurasa cuma sampai sini saja dari dulu kemampuan yang tak begitu membanggakan. Ditamabah dari beberapa dari teman yang besok saat lulus pindah halauan entah di broadcast, entah yang jadi perawat, ya itu pilihan mereka masing masing. Tetapi aku tetap bersikukuh memegang mouse memencet keyboard dan menatap layar manitor berselubung CPU. 
    Melihat perkembangan dunia yang pesat, orang orang di sekitarku yang semakin handal saja memainkan posisinya di barisan penghidupan, melihatnya saja langsung membara. Tetapi aku masih bingung dengan gaya apa aku harus melompat. Keterbatasan alat dan pengetahuan ditambah dengan semrawutnya berbagai graphic style di sekitarku. Cacat warna menuntunku pada gelapekat(warna hitam dan putih). Aku sangat kacau pada pewarnaan yang membuat setiap jatyaku terlihat awam karena warna yang konyol.
    Mungkin belum waktuku untuk massive berkarya, tapi bukannya aku harus menunngu waktu itu. Aku yang akan menjemput waktu itu!. Hitungan mundur dari sekarang, cacatan tentangku dan proses imajiku telah terurai. Semoga menjadi apa yang akan menghidupiku besok, lusa, gores terakhirku esok. Menjawab pertannyaan ini juga mungkin butuh proses, dan aku akan menemukannya sendiri.

Minggu, 14 Agustus 2011

dimensi dimana aku, dimensi tanpa sudut

terlahir dalam sebuah isolasi yang dingin
sudut sudut itu adalah tempat dimana aku berimaji
berhayal aku kapan sejak ekslusifitas sudut
dipaksa patuh aku tak pernah
lantas apakah aku harus berperang untuk ini
berevolusi atas kesejajaran sudut yang ku tatap tiap terbagun
padahal aku tak pernah bersentuhan dengan apa itu sudut
cerita menuntunku pada imaji seperti apa itu sudut
cerita tentang dimensi yang jauh

Sabtu, 13 Agustus 2011

goresan lama dari buku #1 (28-07-11)

     Selalu teresit di tiap pagiku, kusampaikan selamat pada yang berada di luar jangkauanku dan kontrolku. Munkin memang benar bila aku kalah telak dalam peperangan, dengan tembakan di kepala mungkin tak terasa. Tetapi lebih dari itu, sejarah mencatat dengan rapi. Resmi di eksekusi mati dengan alasan yang aku bisa mengerti dengan ribuan kanon yang langsung pada nadiku. Membangunkan jalan jantung menjadi berlari dan menuju otak bertahan dengan ribuan kata aku akan tetap hidup, tetapi aku telah benar benar kehilangan apa yang merasa aku bangun degan tanganku, dengan otakku. 
     Melihatnya dihancur bukanlah apa yang ku inginkan, benar benar di luar jangkauanku. Saat hujan menghujam deras menunjukkan marahnya dan membanjiri otakku dengan beribu pertannyaan dan proses yang tak akan terulang. Proses penuh ekpresi, radiasi, dan sonar. Menjanjikan apa yang desebut harapan adalah sebuah hal ytang kupegang hingga setiap aku duduk menyudut aku melihat harapan yang terucap dan kupegang erat.Tiap kali tersenyum menebar cahaya yang membuka mataku pada sudut yang gelap.
     Tetapi saat aku terbangun dari tidurku, kulihat harapan itu berceceran dan tak lagi semerbak cahaya ada di sekelilingnya, mulai ku mengais tiap tumpahannya tetapi apa guna, gaya gravitasi tak lagi berfungsi dan semua mengambang terbang menghilang lagi lagi semua diluar jangkauan ku. Akupun diterbangkannya jauh dari peradaban, disinilah aku. Menajak bicara lubang pintu tanpa satu jawab membuka, dan akhirnya aku kembali pada selimutku, asalku dimana aku, dan kembali sepiku.
 

Selasa, 02 Agustus 2011

Terlahirnya pemikiran gelap pada sisi gelap

  Kenapa saya memberi judul blog saya dengan nama gelapekat?, mungkin karena saya berkulit gelapekat?. Emm itu mungkin salahsatu alasan, bukan alasan tapi lebih ke kesadaran mungkin ya -_-. Oke kembali ke topik utama, kenapa saya beri nama gelapekat?. Mungkin itu perwujudan dari sedikit apa yang akan saya torehkan dalam blog yang tak beraturan ini. Entah kalian anggap blog mati lampu apa blog tinta gurita apalah itu. Ini adalah sedikit keluh kesah mengalir pasah diantara giri lalat telat pasar, ribuan refleksi etalase dan distorsi berhala berhala ahahaha. Sebenernya konsep pertama dari blog ini adalah cerita pribadi(jangan keras keras), tapi yang di retorika dengan sedikit gaya bahasa yang sulit dicerna entah saya menamakannya dengan persilangan da vinci dan arghol yang ditempel pada bidang kanvas dan berorientasikan mix media. Sehingga menghasilkan sebuah maha karya cemerlang tapi tetap terlihat bodoh bagai mengupas kulit tanapa kacang di dalamnya ahaha.
  Blog yang saya tulis berdasarkan mood sehari hari yang mengalir dengan sendirinya, kadang bagus, kadang enggak, kadang bener kadang enggak, kadang sama sekali nggak ngerasa apapun (udah mati kali ya?).
Ditulis dan dicecerkan dengan acak dan jenaka bak joko lodhang dan trubus yang di remix sehinnga menjadi majalah blayboy bertema kejawen, seperti yang ada dalam bayangan saya. Bonsai berdada montok berkonde  dan jarik lurik. wow saya jadi bergairah ahahaha

Kembali pada gelapekat, sekarang saya akan menjabarkan perkata.
 Gelap yang artinya zero gama(asal) atau nihilnya cahaya yang masuk ke kornea sehingga menciptakan kondisi tanpa pantulan cahaya yang disiratkan padaotak, yaitu gelap. 
Pekat yang berarti sesuatu yang kental dan mengikat.

Definisi gelapekat adalah kegelapan yang mengikat dan perjalanan panjang saraf otak mencapai klimak saat menanti kapal berlabuh ke ufuk barat. Cerna sajalah :D

cheers :)