Senang melihat teman teman bercerita tentang bagaimana kegiatan ospek dan prospek. Memasuki jenjang yang lebih tinggi dalam eksplorasi nilai logika dan kewarasan. Kesempatan yang tentunya tak dicicipi semua orang. Mungkin aku juga termasuk dalam kategori yang harus menunggu ataupun, ya sebut saja menungu untuk mendapatkan bangku perkuliahan. Aku selalu diberi pertanyaan yang standar, "apa kalo kuliah itu pasti mendapat pekerjaan bagus? toh banyak yang nganggur setelah lulus". Ya bila dipikir kembali apa semua orang mendapat kesempatan yang sama, apa semua orang harus sukses setelah kuliah? sangat standar karena satu banding seribu itu bagian dari hidup. Kita hanya berusaha, sepertinya mindset disini juga sudah terlalu usang untuk diajukan ke pasar bebas. Sekolah itu hakikatnya untuk menimba ilmu bukan mendapat ijazah! toh beli aja ijazah bisa, dan setelah itu jadi DPR pake duit juga dan setelah itu mikir buat balik modal. Dan kebasian ini telah sampai pada masa akut hingga semua orientasi masyarakat beranjak ke "uang". Masyarakat yang saling peduli lama lama habis, mati satu persatu dibunuh ambisinya untuk mendapat pangkat milyoner.
Aku hanya ingin mendapatkan kompetensi lebih dari hari ini, entah perlu atau tidak bangku perguruan tinggi aku harus memperluas diri dari sistem sekat ini, belajar sudah dikomersilkan juga. Sangat membingungkan untukku hari hari ini, kegelisahan ini juga tidak penting. Opini loakan yang basi.
Mengulas tentang kebasian yang tiada habisnya, bagi orang yang benar benar diberi kesempatan lebih untuk tau, mereka akan miris ketimbang terhibur melihat hiburan yang ditawakan lewat layar kaca. Bagaimana tidak, siapa yang tertarik menonton berita dan membuka mata ketimbang menyaksikan acara lipsing loakan dan budaya pop yang ditawakan berlanjut konsumtif dan mati tak menyisakan apapun kecuali sistem yang korup dan strata yang semakin nyata.
Ah, sudahlah memikirkan bagaimana hari ini berlangsung adalah sama membosankannya pidato kepresidenan. Selalu sama dan tak menjanjikan sesuatu yang nyata. Berdampak pada psikis saja bukan jadi pro malah tambah skeptis sampai ke tulang.
Akhirul kalam, pejuangkanlah apa yang kamu percaya dan poles saja apa yang perlu dipoles. Jangan berhenti belajar dan baca apapun, baca buku, baca situasi. Toh jika kita memang bagian dari kerak neraka kelak kita tak diberi kesempatan berkutik dari kegilaan ini, selamat hari Minggu semoga tetap diberi kewarasan dalam menjalani hari hari :)
aku suka ini :)
BalasHapus